Dimensi Waktu Bianglala
Suzanndita
Oktober 23, 2019
2 Comments
Aku Dia Kamu Kalian Hanya Akan Menjadi Kenangan .. Sebuah Kisah Klasik Untuk Masa Depan ..
Kita tidak bisa menyamakan kopi dengan air tebu. Sesempurna apa pun kopi yang kamu buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tak mungkin kamu sembunyikan.
Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkan ia dimengerti jika tak ada spasi? Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang?
Walau tak ada yang sempurna, hidup ini indah begini adanya.
Hidup akan mengikis apa saja yang memilih diam, memaksa kita untuk mengikuti arus agungnya yang jujur tetapi penuh rahasia. Kamu, tidak terkecuali.
Cuaca demi cuaca melalui kami, dan kebenaran akan semakin dipojokkan. Sampai akhirnya nanti, badai meletus dan menyisakan kejujuran yang bersinar. Entah menghangatkan, atau menghanguskan.
Karya adalah anak jiwa, dan ia sepatutnya hidup di alam ternuka
Larilah dalam kebebasan kawanan kuda liar. Hanya dengan begitu, kita mampu memperbudak waktu. Melambungkan mutu dalam hidup yang cuma satu
Satu demi satu mimpi tersusun rapi, berlandaskan fondasi mantap, terekatkan semen yang kuat.
Pergi saja,
bawa semua kata mu, bersama dia
tenggelam d'antara heningnya sore
jangan lagi kau toreh k'belakang
kepakan saja sayap mu
untuk lekas mencapainya
Tapi...
sepertinya kau tak akan sanggup
mengejarnya...
kata itu telah jauh pergi
bersama senja sore ini